SYSTEM - system Building

Rabu, 10 Agustus 2011

I Miss Your Moment Slideshow

Memori yang tak pernah dilupakan sampai akhir hayat kita---"MANFAATKAN WAKTUMU DENGAN BAIK DAN BERBAGILAH DENGAN SESAMA"--



I Miss Your Moment Slideshow: "TripAdvisor™ TripWow ★ I Miss Your Moment Slideshow ★ to Puncak, Palembang and Carita. Stunning free travel slideshows on TripAdvisor"

Sabtu, 06 Agustus 2011

System Penangkal Petir

System Penangkal Petir / Grounding

Adalah suatu alat pengaman sambaran petir di bangunan bertingkat yang kapan saya bisa terjadi, sehingga merusak system peralatan gedung yang berakbat fatal .
CARA KERJA PENANGKAL PETIR
Penangkal petir tipe lama:
    Dibuat dari bahan tiang atau kabel yang mempunyai hambatan listrik besar, sehingga kemampuan pembumian terhambat, sehingga mengakibatkan sering terjadi kerusakan pada system peralatan gedung 
 
.Penangkal petir modern
    Dibuat dari bahan khusus,Ujung penangkal petir mempunyai kemampuan “mengundang” petir yang berada disekelilingnya jarak kemampuan sesuai type yang terpasang untuk disambar petir, Ini terjadi karena udara disekitar ujung penangkal petir mengalami ionisasi, sehingga berakibat mempunyai sifat konduktor yang dapat dialiri loncatan listrik dengan baik.
 
Type Penangkal Petir
 
Penangkal petir type GENT
 Penangkal petir GENT memiliki keistimewaan:
Gent tipe A, mempunyai radius perlindungan luas terhadap petir dengan jari jari setengah lingkaran hingga maximum 150 meter.
- Tanpa bahan radioactive.
- Pembumian/ grounding cukup 1 titik untuk setiap unit penangkal petir.
- Mudah perawatannya.
- Instalasi cepat karena hanya memasang 1 titik untuk melindungi daerah yang luas.
- Cocok untuk aplikasi penangkal petir dalam skala besar, seperti : areal real estate, gedung tinggi, rumah rumah di dataran tinggi, lapangan golf, rumah sakit, industri, air port, instalasi gas / bensin / amunisi dsb.
 
PENANGKAL PETIR TYPE CUAJE
Penangkal Petir CUAJE buatan China merupakan penangkal petir dengan teknologi E.S.E ( Elektrostatis ) terbuat dari bahan stainless steel, dengan variasi radius proteksi yang berbeda – beda dan design yang artistik
OBVB 3.1 Radius proteksi 74 meter
 
ARRESTER TYPE OBO
OBO surge arrester merupakan produk buatan Jerman.
Fungsi utama dari OBO surge arrester untuk melindungi peralatan elektronik,data dan komunikasi ( telepon, radio, video ) dari sambaran petir tidak langsung yang disebabkan oleh induksi. Induksi ini dapat terjadi akibat beda potensial tegangan tanah
 
Sistem OBO Surge Arrester dapat digunakan untuk
- power supply 230/400 V
- Sistem telekomunikasi
- alat ukur dan kontrol sistem
- data teknologi
- TV, CCTV, Video dan Radio
Penerapan OBO pada
- sektor – sektor seperti:
- rumah tinggal
- kantor
- pabrik
- pusat data
 
PENANGKAL PETIR TYPE GUARDIAN
penangkal petir ini berbeda dengan penyalur atau pengikat petir seperti tombak yang banyak di pasang saat ini,mempunyai jangkauan radius 100 m
- produk ini berbeda sistemnya melindungi, sehingga dia membentuk sebuah lapisan medan negatif yang berbentuk seperti payung untuk luas medan tergantung CATnya dan tempat yang akan di amankan.
- Untuk Kabel yang di pakai NYY70M atau Coaxial, sedangkan kabel untuk grounding tembaga telanjang BC50M

Selasa, 02 Agustus 2011

Program Bubble Sort dalam PASCAL

Program Sort:
uses crt:
Label a,B;
Var
Data: array[1...9] of integer;
i,Pil,jmldata: integer;
Hit: String;
Procedure Tukar Data(Var a,b: Integer);
Var c: word;
Begin
c:=a;
a:=b;
b:=c;
end;
Procedure CetakData;
Var i :integer;
Begin
Writeln( ‘ ‘ );Writeln (‘dataselanjutnya’);
For i:=1 to jumdata do
Begin
Write(data[i] ,  ‘  ‘  );
end;
end;
Procedure Asc_Bubble;
Var i ,j,k: integer;
Begin
For i:=1 to jmldata do
write(data[i],  ‘  ‘  );
writeln(‘data awal’);
For i:=1 to jmldata do
For j:=jmldata downto i+i do
If data [j]>data[j-1] then
Begin
k:=data [j];
data[j]:=data [j-1];
data[j-1]:=k;
cetak data;
end;
readln;
end;
Procedure Asc_Selection;
Var pos,j,k:byte;
Begin
for i:=i + i to jmldata do
Begin
pos :=i;
for j:=i+1 to jmldata do
if data[j]<data[pos] then pos :=j;
if   i<>pos  then tukardata (data[i],data[pos]);
cetakdata;
end;
readln;
end;
Procedure Asc_insert;
Var temp,j,k:integer;
Begin
For i:=2 to jmldata do
Begin
Temp:=data[i];
j:=i-1;
While (data[j]> temp) and (j>0) do
Begin
data[j+1]:=data[j];
dec(j);
end;
data[j+1]:=temp;
cetakdata;
end;
readln;
end;
Begin
Clrscr;
gotoxy(29,8);textcolor(lightgreen);write(‘PROGRAM PENGURUTAN DATA (SORT)’);
gotoxy(27,10);textcolor(yellow);write(‘Dibuat oleh: NAMA  = AGUS SUSILO’);
gotoxy(27,11)write                                                                     NIM      = ………………….’);
gotoxy (27,12);textcolor(lightgreen)write(‘dengan :   NAMA  = …………………..’);
gotoxy (27,13)write                                                                    NIM       =……………………’);
gotoxy(50.24)textcolor(lightgreen);write(‘PUSH ENTER     !!!!!’);Readln;
Clrscr;
B:
Clrscr;
Writeln (‘–(PROGRAM SORT’);
writeln(‘————————————————————————————’)
write (‘masukkan jumlah data (maksmal 10);  ‘)readln ( jmldata);
writeln(‘masukkan ‘  ,jmldata  ,  ‘data  ‘ );
for i:=1 to jmldata do
Begin
writeln(‘data awal’);
write(‘data ke-  ‘  ,i,  ‘ :  ‘ );
readln(data[i]);
end;
a:writeln;
writeln(‘-(please select SORTING METHOD: ‘);
writeln(‘——————————————————————————-’);
writeln(’1,Bubble Sort’);
writeln(’2,Selection Sort’);
writeln(’3,Insrt Sort’);
writeln(’4,EXIT’);
writeln(‘——————————————————————————–’);
writeln;
write(‘ENTER YOUR CHOICE BOS : ‘)read(pil);
If (pil)4)0r(pil(0) then
Begin
writeln;
Begin
case pil of
1: Asc _Bubble;
2:Asc_Selection;
3:Asc_Insert;
4:EXIT;
end;
writeln;
texccolor(lightred);
writeln;
gotoxy (50,22);write(‘TEST LAGI BOS ???’);
gotoxy(50.23);write(‘ENTER NUMBER 1 IF YES’);
gotoxy(50,24);write(‘ENTER NUMBER 2 IF NO’);
writeln;
gotoxy(50,25);WRITE(‘YOUR CHOICE   : ‘ , ‘  ‘ );READLN(HIT);
IF HIT=’1′ THEN GOTO B ELSE EXIT;
READLN
END;
END.
X[i]:X[min];{}
X[min]:=titip;{}
end;
ulang(X,Y,n);
end;
procedure InsertionSort(X:data;Var Y:data;n:integer);
Var i,j,nilai:integer;wis:boolean;
Begin
nilai:=X[i];
j       :=i-1;
wis  :=false;
While not wis do
Begin
If j<=1 then wis:=true
else if nilaia[j-1]then wis:=true
else begin
a[j]:a[j-1];
j:=j-i
end
end;
a[j]:=nilai;
end;
ulang(x,y,n);
end;
Procedure Menu;
begin
clrscr;
write(‘Masukkan Banyak Bilangan yang dirandom:   ‘    );
read(banyak);
BuatData(A,Banyak);
Cetakdata();readln;
writeln;
write(‘Data diurutkan secara BubbleSort: ‘);
write(‘Data diurutkan secara SelectionSort: ‘ );
write(‘Data diurutkan secara InsectionSort: ‘ );
write(‘Exit Program Sort: ‘);readln;
end;
Procedure Output;
var
I:integer
begin
for i:=1 to n do
write (A[i],  ‘ ‘ O;
writeln;
end;
Begin
JumlahData;
Input;
Clrscr;
writeln(‘[1]Pengurutan secara BubbleSort’);
writeln(‘[2]Pengurutan secara SelectionSort’);
writeln(‘[3]Pengurutan secara InsertionSort’);
writeln(‘[4]Exit dari program Sort’);
write(‘Silahkan Masukkan Pilihan Anda= ‘)readln(pil);
case pil of
1:BubbleSort;
2:SelectionSort;
3:insertionSort;
4:Exit_dari_Program_Sort;
end;
Output;
readln;
end;
write(‘Mau lihat hasil datanya…?’);readln;
cetakdata(A);readln;
end;
Begin
menu;
end.

Senin, 01 Agustus 2011

System Operasional plumbing


Sistem operasional 
Sistem Operasi Air Bersih
1. Sumber Air dari Valve di meter PDAM langsung mengalir ke GWT.  Sebagai Pengaman air penuh dan kurang digunakan floater valve (katup-katup pelampung).
2. Sumber air dari Deep Well  untuk mengisi ke RWT (Raw Water Tank). Pengaman air penuh dan kurang menggunakan WLC. Pompa beroperasi secara otomatis jika air kurang 40% dari volume RWT dan akan berhenti setelah  air penuh.
3. Air dari RWT dipompa melalui media filter (sand filter dan carbon filter) , pompa berjalan otomatis dengan dikendalikan oleh WLC jika volume GWT berkurang 40% dan berhenti jika sudah penuh.
4. Pompa transfer yang menuju ke Roof Tank Tower  masing-masing terdiri dari 2 unit dan berjalan bergantian dengan pengaturan menggunakan relay untuk mengisi Roof Tank  masing masing tower, apa bila posisi saklar pada posisi outo.
5. Pompa beroperasi secara otomatis dengan dikendalikan oleh WLC,jika volume Roof tank berkurang 40% pompa akan beroperasi secara otomatis dan berhenti jika Roof tank sudah penuh.
6. Dari Roof tank air  didistribusikan ke Hunian Apartemen,Ruko Strata,Musholla,Toilet Umum,Kran Taman dan Kolam Renang.Untuk menurunkan tekanan gravitasi digunakan PRV .
7. Untuk Lantai 32 s/d Lantai 36 didistribusikan dengan Booster Pump yang berada di lantai 36 ruang Roof Tank.Booster Pump beroperasi secara otomatis pada tekanan :ON pada 3 kg/cm2 dan OFF pada 3,5 kg/cm2.
 
3.Peralatan
nPompa transfer
- Peralatan pada pompa transfer meliputi: strainer, chek valve, flexsibel join, pressure       gauge,  non water hammer return valve dll.
- Panel pompa.
- Pompa biasanya type : End Suction Centrifugal
- Pompa menyatu dengan motor nya.
- Kapasitqas dan daya motor tergantung kebutuhan
 
n Filter carbon dan filter sand
- Filter sand yang di gunakan adalah silika.
- Filter carbon yang di gunakan adalah granular carbon aktif.
- Pressure gauge.
- Valve untuk mengatur aliran air.
- Apabila perbedaan tekanan air sudah lebih dari satu bar maka filter perlu kita BACK WASH. Back wash di lakukan dengan memindah arah aliran sehingga filter bisa menjadi bersih. 
lBooster pump
lPompa yang di gunakan adalah sentrifugal dengan motor yang menyatu.
lTangki tekanan.
lInlet dan outlet headers.
lPressure switch dll.
 
nROOF TANK
Terbuat dari bahan fiberglass reinforced.
Dilengkapi dengan overflow.
Pengaman air mengunakan WLC yang dapat mendeteksi ketinggian air di dalam tanki.
Terdiri dari dua bilik sehingga kita bisa bersihkan secara bergantian.
Perlu cleaning 6 bulan sekali.
PRV
PRV Adalah valve yang berguna untuk mengatur tekanan pada pipa sehingga tekanan pada unit yang kita ingin kan dapat sebesar keinginan kita. Alat ini dilengkapi dengan bypass valve, strainer, gate valve, pressure guage, dan PRV itu sendiri. 
lStandart air kita adalah air bersih maka setiap tiga bulan sekali kita harus mengadakan pengecekan ke laboratorium untuk memastikan air kita tidak mengandung BAKTERI COLLIFORM.
lStandar kebutuhan air bersih
¡Apartemen    :   150 liter/orang/hari.
¡Sekolah         :    75 liter/orang/hari.
¡Industri          :  100 liter/orang/hari.
  
AIR KOTOR
 
- Sistem air kotor berasal dari buangan kloset di hunian .
§- Dari lantai 36 sampai lantai 2 air kotor melewati pipa tegak yang berada pada shaft air kemudian melewati pipa penampung yang menuju ke STP.
§- Untuk lantai ground dan basement buangan toilet umum akan di tampung di SWP  kemudian di pompa dengan submersibel ke STP 
AIR BEKAS
§Air bekas adalah air buangan yang berasal dari floor drain dan wastafel.
§Air bekas dari lantai 36 ke lantai 2 di alirkan lewat pipa tegak di shaft air kemudian lewat pipa penampung di lantai 2 kemudian lewat basement 2 di buang menuju saluran kota.
§Untuk buangan mushola dan selokan di basement akan di tampung di sump-pit, kemudian akan di pompa ke saluran kota. 
AIR BUANGAN DAPUR
§
 
§Air buangan dapur berasal dari buangan kitchen zink, air ini di pisahkan karena mengandung lemak.
§Air yang keluar dari masing masing hunian akan dilewatkan pipa vertikal yang berada di shaft mesin dan terus mengalir melalui greas trap yang ada di STP kemudian akan bercampur di STP.
§Perawatan pipa ini perlu di lakukan lebih baik agar tidak mampet.
AIR HUJAN
§Air hujan berasal dari atap bangunan dan juga dari balkon masing masing unit.
§Air akan melewati pipa vertikal yang berada di kolom teras balkon hunian lalu ke basement 2 dan melewati chek valve.( chek valve berfungsi untuk mencegah terjadi nya back flow  dari saluran kota ) .
§Dari chek valve air akan menuju ke saluran kota lewat sumur resapan. 
SUMP - PIT
n- Sump pit terletak di basement 2
n- Sump pit adalah pengumpul buangan air bekas yang berada di basement 1,2,
n- Sumpit terdiri dari 2 pompa summersible dan berjalan secara outomatis dengan indikasi dari katup pelampung.
n- Pompa akan berjalan secara bergantian.
n- Dilengkapi dengan alarm guna mengetahui sistem berjalan apa tidak.
n- Bak penampung berukuran 90x90x2000 cm. 
VENTING SISTEM
Sistem Venting
n- Sistem Venting dipasang pada sistem air kotor, air bekas dan air buangan dapur melalui pipa riser langsung dibuang ke udara bebas di lantai paling atas/roof.
n- Sistem venting dipasang pada pemipaan closet, wastafel, kitchen sink dan floor drain.
- Fungsi dari venting adalah untuk membuang udara yang terjebak dalam pipa .
CLEAN OUT
n- CO di pasang agar kita dapat mengerjakan perbaikan apa bila ada gangguan pada sistem saluran kita.
n- Pemasangan CO pada pipa horisontal sebaik nya pada jarak 12 meter sehingga memudah kan kita untuk perawatan sistem.
n- Di lantai kamar mandi biasanya ada juga CO yang di pasang untuk saluran air kotor dan air bekas. 
PERMASALAHAN YANG TERJADI
l- Air di rooftank yang kosong sehingga air di unit tidak mengalir.
¡- Chek level air di Ground tank.
¡ - Chek kelistrikan panel dan pompa Kalau ada masalah perbaiki.
¡- Setelah kondisi terisi chek WLC, apa berfungsi dengan benar apa tidak.
¡- Logsheet harus di jalan kan sehingga kita dapat mengetaui level air rooftank. 
lKebocoran pada unit
¡- Matikan suplay unit.
¡- Perbaiki kerusakan
lMeter air tidak jalan ( mampet )
¡- Matikan valve riser 2”
¡- Perbaiki dan bersihkan meter air.
lKebocoran pada pipa riser 4”
¡- Matikan valve utama di roof tank
¡- Perbaikan suply utama.
¡Untuk pengisian awal valve venting agar di buka besar sehingga udara yang terjebak dapat keluar
l- Booster pump tidak jalan
¡- Cek elektri sistem
¡- Periksa pompa
¡ - Cek posisi valve 
lPipa ABD mampet
¡- Kita rigit pada kitchen sink.
¡- Cleaning pipa lewat CO dengan di rojok
¡- Perlu pemberian chemical periodik
¡- Chek elbow yang ada pada pipa horisontal karena dengan banyak nya elbow akan memungkinkan mampet.
l FD kamar mandi mampet
¡- Bersihkan FD dengan menggunakan “KOP”
¡- Chek V trap lantai bawah nya
¡- Chek elbow 45 pada riser vertikal yang berhubungan dengan pipa horisontal. 
lMampet pada riser air hujan
¡- Cleaning chek valve yang menuju sumur resapan yang ada di area basement.
lMampet pada closet.
¡- Angkat closet yang ada.
¡- Cleaning lewat CO yang ada di kamar mandi,
lPompa sum-pit tidak mau beroperasi
¡- Chek panel dan instalasi
¡- Chek strainer yang ada.
¡- Chek footvalve dan chek valve
¡- Chek impeler pompa.
¡Suara pompa keras dan getaran tinggi
l- Chek kopling pompa
l- Chek baut baut dudukan pompa dan kopling
l- Chek leveling kopling antara pompa dan motor.
l- Chek bearing pompa.
 
¡
 

Semoga bermanfaat bagi pembaca yang mau menggali ilmu di segala bidang untuk mempermudah dan dimengerti .
 

 
 
 
 
 

 
 
 
 

§

§



 
 

Fire Alarm System

CARA KERJA SISTEM ALARM KEBAKARAN GEDUNG
MANUAL :
Dengan menggunakan titik  panggil manual
- Tombol tekan
OTOMATIS :
Melalui deteksi kebakaran (firedetector)
- Smoke detector
- Heat detector
- Flow Switch
- Temper Switch
JENIS DAN TIPE DETEKTOR
* NYALA   =====> ULTRA VIOLET DAN INFRA RED.
* PANAS    =====>  FIXED TEMPERATURE DAN RATE OF RISE.
* Asap         =====> Ionization dan Photo Electrik.
* Manual  =====>   Push bottom dan full down dan Break Glass.
PENGINDRA NYALA API ( Flame  Detector )
ULTRA VIOLET
Alat deteksi ini sensitif terhadap cahaya api yg memancarkan cahaya putih kebiru-biruan dan biasanya alat ini dipasang untuk melindungi benda-benda yg terbakar memancarkan cahaya putih kebiru-biruan seperti natrium, alkohol dll.
INFRA MERAH
Alat deteksi ini sensitif terhadap cahaya api yg memancarkan cahaya infra merah, karena alat deteksi ini dilengkapi dengan filter amplifier untuk cahaya infra merah.
Sehingga mengakibatkan rangkaian electronic – contact menjadi aktif
Biasanya alat ini digunakan untuk deteksi ruangan yang agak besar/tinggi atau ruangan yang menyimpan barang2 yang mudah terbakar, seperti gudang mesiu, minyak, bahan kimia dan lain2.
PENGINDRA PANAS SUHU TETAP  (FIXED TEMPERATURE)
•Deteksi ini memiliki komponen:
ØElemen peka yang di dalamnya menggunakan dwi-logam (sensor bimetal).
ØMechanical contact.
      Prinsip kerja deteksi ini bila terjadi kebakaran elemen peka menerima panas dengan derajat suhu yg ditentukan (600,700,800 dst) oleh kepekaan deteksi maka sensor bimetal mendorong mechanical contact menjadi aktif dengan demikian alarm berbunyi. Biasanya alat ini digunakan pada ruangan yang agak panas seperti ruang mesin,  Generator listrik dan lain2 serta memerlukan diteksi panas dengan keadaan panas tertentu (over heat sensor).

PHOTO ELECTRIC DETECTOR SMOKE PENGURANGAN CAHAYA
             Komponen pada alat pengindra ini
Ø Sunber cahaya infra merah dipantulkan melalui lensa fokus sehingga pancaran cahayanya lurus.
Ø Photo electric cell yg dihubungkan kerangkaian  electronic contact ke alarm.Di waktu tidak terjadi kebakaran photo cell selalu menerima cahaya infra merah.
    Prinsip kerja deteksi ini bila terjadi kebakaran terdapat asap yang menghalangi cahaya yg selalu diterima oleh photo cell, kemudian dengan berkurangnya nilai cahaya yg diterima oleh photo cell mengakibatkan rangkaian electronic contact menjadi aktif dan alarn berbunyi. Biasanya alat ini digunakan apabila dibutuhkan deteksi yang tidak terlalu sensitif seprti ruang kerja eksekutif, gudang dan lain2 dimana terdapat asap dengan kadar ringan.
INDIKATOR LAMP
•Untuk membantu menunjukan titik indikasi kebakaran
•Biasanya ditempatkan didepan unit
PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN PENGINDRA ASAP (SMOKE DETECTOR)
-Elemen peka tidak kurang dari 4 cm dari langit-langit.
-Maks pengindra asap dalam 1 zone tidak boleh lebih dr 20 buah, atau luas 1 zone kebakaran tidak boleh lebih dr 2000 m2.
-Untuk mengindra kebocoran gas harus digunakan pengindra jenis ionisasi.
-Elemen peka tidak boleh kotor.(Dasar SK Gub No. 889 Th 1981 Ps. 5).
PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN PENGINDRA PANAS (HEAT DETECTOR)
-Jarak antara elemen peka dengan langit-langit adalah 1,5 – 10 cm.
-Jarak antara elemen peka yang di pasang pada balok kayu / beton bangunan dengan plafon / langit-langit, tidak boleh lebih dari 25 cm.
-Elemen peka tidak boleh dicat.
-Jumlah pengindra panas dalam 1 zone tidak boleh lebih dari 40 buah.(Dasar SK Gub No. 889 Th 1981 Ps 4)
TROUBLE SHOOTING
1. Main Power Fault
Penyebab: supply tegangan 220 Vac dari PLN terputus, secara otomatis power supply pindah ke battery back-up (UPS)
Langkah: sambung kembali supply PLN yang terputus
2. Stanby Power Fault
Penyebab: Battery back-up tidak tersambung ke system fire alarm, batery tidak terpasang
Langkah: pasang battery backup dan sambungkan ke system fire alarm
3. Loop n Short Circuit
Penyebab: terjadi hubungan pendek dikabel data (S-, S+) pada loop ke n
Langkah: perbaiki jalur kabel yang terjadi hubungan pendek, hubungan pendek yang terlampau lama akan menyebabkan SCU board rusak
 4.  Remote Annunciator #1 Trouble
Penyebab: Jalur kabel Annunciator 1 terputus, kabel data dan kabel power 24 Vdc
Langkah: sambung kembali jalur kabel annunciator
Semoga bermanfaat dan menambah wawasan pembaca yang mungkin perlu menggali  disegala bidang ilmu khususnya untuk perkembangan teknologi yang berhubungan dengan system – system yang ada, tak lupa bila ada kesalahan menerangkannya mohon dapat dicoreksi kembali semua itu saya sebagai Blogger masih ada kekurangan, dan mendapat berkah dariNYA atas apa yang bisa saya sampaikan disini.