SYSTEM - system Building

Senin, 01 Agustus 2011

Fire Alarm System

CARA KERJA SISTEM ALARM KEBAKARAN GEDUNG
MANUAL :
Dengan menggunakan titik  panggil manual
- Tombol tekan
OTOMATIS :
Melalui deteksi kebakaran (firedetector)
- Smoke detector
- Heat detector
- Flow Switch
- Temper Switch
JENIS DAN TIPE DETEKTOR
* NYALA   =====> ULTRA VIOLET DAN INFRA RED.
* PANAS    =====>  FIXED TEMPERATURE DAN RATE OF RISE.
* Asap         =====> Ionization dan Photo Electrik.
* Manual  =====>   Push bottom dan full down dan Break Glass.
PENGINDRA NYALA API ( Flame  Detector )
ULTRA VIOLET
Alat deteksi ini sensitif terhadap cahaya api yg memancarkan cahaya putih kebiru-biruan dan biasanya alat ini dipasang untuk melindungi benda-benda yg terbakar memancarkan cahaya putih kebiru-biruan seperti natrium, alkohol dll.
INFRA MERAH
Alat deteksi ini sensitif terhadap cahaya api yg memancarkan cahaya infra merah, karena alat deteksi ini dilengkapi dengan filter amplifier untuk cahaya infra merah.
Sehingga mengakibatkan rangkaian electronic – contact menjadi aktif
Biasanya alat ini digunakan untuk deteksi ruangan yang agak besar/tinggi atau ruangan yang menyimpan barang2 yang mudah terbakar, seperti gudang mesiu, minyak, bahan kimia dan lain2.
PENGINDRA PANAS SUHU TETAP  (FIXED TEMPERATURE)
•Deteksi ini memiliki komponen:
ØElemen peka yang di dalamnya menggunakan dwi-logam (sensor bimetal).
ØMechanical contact.
      Prinsip kerja deteksi ini bila terjadi kebakaran elemen peka menerima panas dengan derajat suhu yg ditentukan (600,700,800 dst) oleh kepekaan deteksi maka sensor bimetal mendorong mechanical contact menjadi aktif dengan demikian alarm berbunyi. Biasanya alat ini digunakan pada ruangan yang agak panas seperti ruang mesin,  Generator listrik dan lain2 serta memerlukan diteksi panas dengan keadaan panas tertentu (over heat sensor).

PHOTO ELECTRIC DETECTOR SMOKE PENGURANGAN CAHAYA
             Komponen pada alat pengindra ini
Ø Sunber cahaya infra merah dipantulkan melalui lensa fokus sehingga pancaran cahayanya lurus.
Ø Photo electric cell yg dihubungkan kerangkaian  electronic contact ke alarm.Di waktu tidak terjadi kebakaran photo cell selalu menerima cahaya infra merah.
    Prinsip kerja deteksi ini bila terjadi kebakaran terdapat asap yang menghalangi cahaya yg selalu diterima oleh photo cell, kemudian dengan berkurangnya nilai cahaya yg diterima oleh photo cell mengakibatkan rangkaian electronic contact menjadi aktif dan alarn berbunyi. Biasanya alat ini digunakan apabila dibutuhkan deteksi yang tidak terlalu sensitif seprti ruang kerja eksekutif, gudang dan lain2 dimana terdapat asap dengan kadar ringan.
INDIKATOR LAMP
•Untuk membantu menunjukan titik indikasi kebakaran
•Biasanya ditempatkan didepan unit
PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN PENGINDRA ASAP (SMOKE DETECTOR)
-Elemen peka tidak kurang dari 4 cm dari langit-langit.
-Maks pengindra asap dalam 1 zone tidak boleh lebih dr 20 buah, atau luas 1 zone kebakaran tidak boleh lebih dr 2000 m2.
-Untuk mengindra kebocoran gas harus digunakan pengindra jenis ionisasi.
-Elemen peka tidak boleh kotor.(Dasar SK Gub No. 889 Th 1981 Ps. 5).
PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN PENGINDRA PANAS (HEAT DETECTOR)
-Jarak antara elemen peka dengan langit-langit adalah 1,5 – 10 cm.
-Jarak antara elemen peka yang di pasang pada balok kayu / beton bangunan dengan plafon / langit-langit, tidak boleh lebih dari 25 cm.
-Elemen peka tidak boleh dicat.
-Jumlah pengindra panas dalam 1 zone tidak boleh lebih dari 40 buah.(Dasar SK Gub No. 889 Th 1981 Ps 4)
TROUBLE SHOOTING
1. Main Power Fault
Penyebab: supply tegangan 220 Vac dari PLN terputus, secara otomatis power supply pindah ke battery back-up (UPS)
Langkah: sambung kembali supply PLN yang terputus
2. Stanby Power Fault
Penyebab: Battery back-up tidak tersambung ke system fire alarm, batery tidak terpasang
Langkah: pasang battery backup dan sambungkan ke system fire alarm
3. Loop n Short Circuit
Penyebab: terjadi hubungan pendek dikabel data (S-, S+) pada loop ke n
Langkah: perbaiki jalur kabel yang terjadi hubungan pendek, hubungan pendek yang terlampau lama akan menyebabkan SCU board rusak
 4.  Remote Annunciator #1 Trouble
Penyebab: Jalur kabel Annunciator 1 terputus, kabel data dan kabel power 24 Vdc
Langkah: sambung kembali jalur kabel annunciator
Semoga bermanfaat dan menambah wawasan pembaca yang mungkin perlu menggali  disegala bidang ilmu khususnya untuk perkembangan teknologi yang berhubungan dengan system – system yang ada, tak lupa bila ada kesalahan menerangkannya mohon dapat dicoreksi kembali semua itu saya sebagai Blogger masih ada kekurangan, dan mendapat berkah dariNYA atas apa yang bisa saya sampaikan disini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar